Dalam sebuah pembelajaran, erat kaitannya dengan kehadiran guru/pengajar serta muridnya. Tidak hanya itu, metode guru dalam mengajar pun perlu direncanakan dengan baik di dalamnya. Hal tersebut tidak terlepas dengan harapan terwujudnya hasil pembelajaran yang efektif.
Dalam sebuah metode pembelajaran yang diterapkan, unsur-unsur pendukung di dalam prosesnya pun berperan penting. Maka dari itu, diperlukannya pemahaman serta pemilihan metode yang tepat untuk nantinya diterapkan sesuai keinginan ataupun kebutuhan. Berikut ulasannya.
1. Metode Pembelajaran Berupa Ceramah
Cara konvensional yang memang umum diterapkan ini, pelaksanaan pembelajarannya disampaikan secara langsung pada murid/peserta didik (secara lisan). Hal tersebut dikarenakan dalam prosesnya tidak memerlukan tambahan peralatan mengajar yang terlalu rumit.
Keterbatasan metode ini yang salah satunya berdampak dengan rasa bosan pada murid, bisa disiasati dengan alternatif tertentu. Contohnya, diselipkan dengan humor untuk membangun suasana lebih ceria. Namun, tetap santun dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2. Metode Pembelajaran Berupa Tanya Jawab
Metode guru dalam mengajar kali ini, diperlukannya keaktifan dari murid. Jadi, pembelajaran tidak terlihat monoton karena dilakukan secara timbal-balik. Murid pun dapat melatih keberanian untuk menyampaikan hal yang belum dipahami, serta keaktifan proses pembelajaran lainnya.
Pelaksanaanya juga sebaiknya menerapkan mangement waktu yang baik, agar penyampaian materi dari pengajar serta waktu yang diberikan pada murid untuk bertanya dapat berjalan seimbang.
3. Metode Pembelajaran Berupa Diskusi
Berikutnya, metode guru dalam mengajar bisa berupa diskusi. Interaksi antara pengajar beserta murid, maupun murid yang satu dengan lainnya dapat terjalin intensif. Hal tersebut tentu hadir dengan adanya metode diskusi tersebut.
Setiap materi atau permasalahan tertentu, dapat dibahas secara bersama-sama dengan keaktifan murid atau kelompok murid. Keberanian menyampaikan pendapat yang berlandaskan tanggung jawab, bisa dilatih sesuai dengan sudut pandang masing-masing.
Pada akhirnya pun, tetap bisa menunjang kemajuan pembelajaran dengan proses yang sesuai atau tidak melenceng dari norma serta aturan tertentu.
4. Metode Pembelajaran Berupa Discovery
Metode guru dalam mengajar ini masih berkaitan dengan keaktifan murid dalam kegiatan pembelajaran, metode ini dapat mengasah serta mengembangkan potensi dari murid tersebut. Meskipun pengajar tetap dapat mengarahkan/membimbing, tapi kemandirian pembelajaran dikedepankan dalam metode ini.
Nantinya, tidak menutup kemungkinan lahirnya penemuan-penemuan ide ataupun inti dari perkembangan pemahaman murid akan suatu materi yang dipelajari. Cara serta proses pembelajaran ini pun akan berkesan inovatif dengan tetap disesuaikan dengan kondisi yang ada.
5. Metode Pembelajaran Berupa Karyawisata
Field-trip, atau yang biasa dikenal juga dengan sebutan karyawisata bisa menjadi salah satu metode guru dalam mengajar. Dalam pelaksanaannya, murid dapat belajar di luar kelas bahkan di luar sekolah.
Hal tersebut bisa memberikan efek “penyegaran” dengan suasana belajar yang baru, tapi tetap bisa berjalan kondusif. Penerapannya bisa dengan kegiatan belajar di sekitar sekolah dalam waktu yang lebih singkat dan kemudahan serta kecepatan akses pelaksanaannya.
Di lain sisi juga dapat dilakukan di tempat tertentu yang lebih jauh serta membutuhkan waktu yang lebih lama. Misalnya, dengan mengunjungi museum atau tempat lainnya yang bisa dijadikan sarana menambah pengetahuan.
6. Metode Pembelajaran Berupa Eksperimen
Penerapan metode ini dapat dilakukan dengan melakukan pengujian/percobaan dari suatu materi tertentu yang diajarkan. Jadi, murid secara tidak langsung dapat melakukan pembuktian maupun menarik kesimpulan dalam pembelajaran tersebut. Tentu dengan peran bimbingan dari pengajar.
Praktek pengamatan tersebut juga dapat berguna untuk menyelesaikan permasalahan yang mungkin saja dialami dalam proses pembelajarannya, terutama dalam studi ilmiah. Murid pun tidak sebatas pasif menerima suatu materi, tapi bisa juga aktif membuktikannya melalui pengujian/eksperimen.
7. Metode Pembelajaran Berupa Demonstrasi
Metode guru dalam mengajar yang terakhir hampir mirip dengan eksperimen, demonstrasi yang dimaksud dalam metode ini lebih mengusung dengan praktek dari sebuah materi pembelajaran. Jadi, murid tidak hanya sebatas mendapatkan teori, melainkan dapat melihat proses pembahasannya.
Pada pelaksanaannya, cara ini bisa berpotensi memberikan efektivitas pengajaran karena memperbesar peluang pemahaman murid. Demonstrasi atau praktek yang diperlihatkan dalam pembelajaran tersebut, menjadi sisi lain untuk murid mengamati prosesnya secara nyata (non-teori) hingga paham.
Dengan adanya ulasan terkait metode guru dalam mengajar, tentu dapat menjadi alternatif referensi untuk diterapkan dalam proses belajar-mengajar. Namun, sebaiknya metode tersebut tetap disesuaikan dengan kebutuhan atau kondisi dari masing-masing pengajar, murid beserta faktor lainnya.