kesalahan guru dalam mengajar

6 Kesalahan Guru Dalam Mengajar dan Antisipasinya

Guru sebagai pemberi pengaruh besar pada kemajuan pendidikan suatu bangsa juga merupakan seorang manusia biasa seperti lainnya. Untuk itulah wajar jika ada kesalahan guru dalam mengajar yang mungkin membuat pembelajaran tidak sempurna.

Adanya berbagai kesalahan guru dalam mengajar ini memang umumnya berdampak pada gagalnya pencapaian tujuan pembelajaran. Maka dari itu, guru perlu mengetahui apa saja kekeliruan yang umum terjadi agar bisa diantisipasi serta dicarikan solusinya.

1. Kurang persiapan

Kesalahan guru dalam mengajar yang pertama adalah seorang guru yang kurang persiapan sebelum melakukan kegiatan telah membuat satu kesalahan. Guru memang telah menguasai setiap materi yang diajarkan, tetapi bukan berarti bisa langsung melenggang tanpa persiapan.

Banyak hal yang perlu dipersiapkan lebih dulu sebelum mengajar misalnya, menyiapkan sebuah media pembelajaran, alat untuk evaluasi, dan sebagainya. Selain itu, guru juga harus mengecek apa yang dibahas dan terjadi pada pertemuan sebelumnya.

Solusi untuk bisa mengatasi hal ini tentu saja adalah dengan menyiapkan segala hal terkait pembelajaran dengan matang. Jika membuat persiapan setiap hari dirasa sulit maka guru bisa melakukannya secara mingguan.

2.  Tidak Menggunakan Manajemen Kelas

Kesalahan guru dalam mengajar satu ini sering tidak disadari oleh para guru yaitu tidak membuat manajemen kelas. Manajemen ini mencakup berbagai aturan serta konsekuensi yang dibuat guru untuk menertibkan proses pembelajaran.

Peraturan ini bisa berisi tentang konsekuensi absen tanpa keterangan, hukuman jika mengganggu pelajaran dan sebagainya. Setiap hal tersebut dilakukan demi kelancaran pembelajaran dan disampaikan kepada siswa dengan jelas.

Agar lebih efektif, guru bisa menyampaikan aturan ini pada awal semester dan meminta anak mencatatnya di lembar awal buku tulis. Ajak setiap siswa untuk berkomitmen mematuhi aturan-aturan tersebut bersama-sama. 

3. Guru Jarang Melakukan Refleksi

Memaksakan seluruh siswa untuk memahami setiap materi dengan metode mengajar yang sama dari waktu ke waktu. Jika terdapat siswa yang gagal dalam meraih target, sang guru segera menuduh dan menyalahkan siswa tidak belajar atau menyimak. 

Hal ini jelas menyakiti perasaan para siswanya, apalagi guru tersebut mengatakannya di hadapan seluruh kelas. Jika mendapati banyak siswa yang selalu gagal dalam memahami materi, guru yang baik seharusnya melakukan refleksi.

Cari tahu penyebab kondisi tersebut terjadi, apakah kendala yang dialami para siswa dan kemudian cari solusinya. Jika ternyata siswa tidak cocok dengan metode pembelajaran, maka guru harus menerimanya dan mencari solusi lainnya seperti :  

  • Mengganti metode pembelajaran menjadi lebih interaktif.
  • Sesekali mengajak siswa untuk belajar di lain tempat seperti di dalam perpustakaan atau lainnya agar tidak jenuh.

4. Tidak Memahami Karakter Siswa

Kesalahan guru dalam mengajar selanjutnya adalah ketidakmampuan guru untuk memahami karakteristik siswa. Setiap siswa unik dan mempunyai minat, keunggulan dan juga ketertarikan yang berlainan. 

Latar hidupnya baik keluarga, lingkungan dan ekonomi tentu sangatlah berpengaruh besar pada tipe belajar seorang siswa. Sang guru tidak seharusnya menyamaratakan siswa karena jika demikian akan selalu ada siswa yang tidak berhasil dalam belajar.

Untuk mengatasinya, guru perlu melakukan sebuah diagnostik asesmen dari awal pembelajaran secara non kognitif atau dengan kognitif. Dari hal tersebut akan diketahui karakter siswa, kendalanya, dan sejah apa pemahamannya.

5. Berhenti belajar

Guru mungkin merasa jika dirinya telah mempunyai pengetahuan yang cukup untuk mengajar para siswa. Padahal, ketidakmauan guru untuk terus belajar juga menjadi sebuah kesalahan yang mempengaruhi kinerja mengajarnya.

Dunia pendidikan jelas selalu bergerak dengan sangat dinamis dan selalu mengalami berbagai perubahan. Maka, jika guru  tidak mengimbanginya dengan terus belajar serta mengembangkan diri, pembelajaran mungkin akan tidak  relevan lagi.

6. Menggunakan Perangkat Pembelajaran Berkali-kali 

Kesalahan guru dalam mengajar yang terakhir yaitu terkait perangkat pengajaran untuk pedoman mengajar tidak seharusnya hanya dibuat sekali kemudian digunakan ulang terus menerus. Guru tentu diwajibkan membuat ulang dan tidak seharusnya hanya menyalin perangkat sebelumnya.

Guru harus melakukan penyesuaian-penyesuaian berdasarkan karakter dan kebutuhan siswa. Penyesuaian tersebut tentunya dilakukan melalui evaluasi perangkat terlebih dulu.

Itulah berbagai kesalahan guru dalam mengajar serta alternatif untuk menghindarinya. Menjadi pengajar memang harus dilakukan dengan tulus dan profesional demi pendidikan yang memiliki mutu unggul. Jika ingin mengetahui lebih banyak seputar pendidikan bisa klik disini.

Share this post