Dalam Islam, aqidah sangat penting keberadaannya bahkan sejak masa kanak-kanak. Lantas bagaimana cara menanamkan akidah dalam diri seseorang sejak usia dini dengan benar? Aqidah sendiri sangat penting untuk ditanamkan oleh orang tua.
Jangan sampai ketika sudah dewasa belum memiliki keyakinan yang harus dijadikan sebagai pegangan. Bisa jadi ketika dewasa akan kesulitan membedakan mana yang baik dan tidak.
Pengertian Akidah dalam Islam yang Sesungguhnya
Setiap umat yang terlahir sebagai muslim tentu harus mengenal dan memahami apa itu akidah. Sebab akidah menjadi satu hal penting yang menjadi keyakinan seseorang. Mendalami akidah tentunya akan terhindarkan dari salah mengambil jalan.
Apabila disederhanakan, aqidah merupakan kepercayaan atau keyakinan dasar seseorang. Iman seseorang akan lebih kuat ketika mampu memahami aqidah dengan benar. Mempelajari aqidah adalah kewajiban dan memberikan tujuan baik, di antaranya sebagai berikut.
- Menegakkan Agama. Saat masih usia dini, anak sudah diajarkan aqidah maka membuat tidak ragu ketika berbuat kebaikan, terlebih lagi ketika menegakkan agama. Orang yang mempelajari aqidah pastinya akan terus berusaha menguatkan rukun agama.
- Meningkatkan Amal Baik. Tujuan berikutnya adalah menghindarkan umat muslim dari perbuatan sesat. Mempelajari dan memahami aqidah akan membuat seseorang bisa membedakan keburukan dan kebaikan lebih mudah.
- Membuat Jiwa Tenang. Memiliki aqidah sejak dini juga akan membuat orang tersebut jadi lebih tenang. Sebab dapat menerima dengan lapang dada dan ikhlas, entah itu takdir buruk atau baik.
- Membantu Meningkatkan Ibadah. Anak-anak yang memahami aqidah saat masih kecil, ketika dewasa akan beribadah karena Allah SWT. Lalu akan berlomba-lomba untuk meningkatkan ibadah untuk diri sendiri tanpa ragu-ragu.
Terdapat banyak contoh aqidah Islam yang dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari. Tentunya ini dapat dicontohkan kepada anak mulai dari sekarang.
- Menerima dan beriman kepada Allah SWT sesuai yang di dalam As Sunnah dan Al Qur’an.
- Selalu menjalankan semua rukun iman sesuai ajaran Islam. Dimana menjauhi larangan yang sudah disebutkan oleh-Nya dan menjalankan perintah Allah.
- Selalu menyayangi dan menghargai antar sesama umat muslim. Baik anggota keluarga sendiri, teman, dan kerabat lainnya sesuai yang sudah diajarkan dalam Islam.
5 Cara Menanamkan Aqidah pada Anak
Memberikan pemahaman kepada anak mengenai aqidah tentunya dimulai dari orang tua. terdapat langkah menanamkan aqidah pada anak yang bisa dilakukan oleh orang tua.
1. Menceritakan Kisah Nabi & Allah SWT
Dengan bercerita kepada anak mengenai kisah nabi atau kemuliaan Allah SWT sudah menjadi satu langkah tepat untuk mengajarkan aqidah. Saat ini sendiri sudah ada banyak buku cerita Islami bergambar yang dapat dijadikan pedoman.
Atau juga bisa mengambil kisah-kisah dari e-book dan internet karena zaman yang sudah canggih. Akan tetapi sebelum menceritakan kepada anak, sebaiknya ketahui dan pahami terlebih dahulu isinya, jadi ketika anak bertanya bisa langsung menjawab.
Anak-anak yang diperkenalkan kepada nabi dan kebesaran Allah ini diharapkan dapat mencontohnya dalam kehidupan bersosial. Selain itu juga jadi lebih memiliki pengetahuan lebih dan meneladani mengenai apa yang sudah diajarkan.
2. Mencontohkan Aqidah pada Aktivitas Harian
Apabila sudah memperkenalkan dan menceritakan kisah nabi atau lainnya, maka orang tua bisa mengajak anak untuk mencoba secara nyata. Misalnya dengan mengajak anak ke majelis taklim, ke masjid untuk sholat berjama’ah, dan lainnya.
3. Mengajarkan Iman kepada Anak
Sebelum mengenalkan Al Qur’an pada anak, sebaiknya ajarkan iman terlebih dahulu. Ini dimaksudkan agar keimanan yang dimiliki oleh sang anak lebih banyak. Setelah itu barulah diperkenalkan pada Al Qur’an sebagai pedoman hidup untuk kedepannya.
Orang tua harus mendampingi anak ketika membaca, menghafal serta mengenali tajwid yang ada di dalamnya. Atau bisa memanggil guru mengaji untuk mengajarkan membaca Al Qur’an kepada anak.
4. Membacakan Kalimat Tauhid
Lalu bagaimana cara menanamkan akidah dalam diri seseorang sejak usia dini lainnya? Orang tua dapat membacakan kalimat syahadat sejak masih bayi, dengan begitu akan terbiasa mendengarnya.
Demikianlah pembahasan tentang bagaimana cara menanamkan akidah dalam diri seseorang sejak usia dini agar tidak salah melangkah saat dewasa. Senantiasa para orang tua juga harus tetap mendampingi anak dalam menerapkan ilmu aqidah yang didapatkan.